Menelaah Model Setang yang Diaplikasi Honda CB190R Juli 17, 2015

Prast 676 – Salam penuh semangat brother dan sister, semoga sehat dan lancar beraktifitas.

Honda CB190R Thailand posisi setang jepit terlihat cukup tinggi

Bertepatan dengan hari raya Idul Fitri 1436H, jagad blogsphere kembali digemparkan oleh penampakan sebuah motor sport berkelir Repsol yang diyakini sebagai Honda CB190R Thailand. Oleh karena itu, untuk saat ini kita sebut saja motor tersebut dengan Honda CB190R.

Beberapa pemerhati dunia otomotif berpendapat bahwa tampilan sang naked bike Honda di Thailand tersebut cukup oke dan garang. Nah, mungkinkah CB190R tersebut mempunyai korelasi dengan penerus Honda Tiger?
Seperti bahasan kang Jejen macantua.com (klik di sini).

Shroud Honda CB190R Thailand

Untuk saat ini saya belum ingin berspekulasi lebih jauh ke arah sana, tetapi sebaiknya kita bahas dulu mengenai part yang cukup menarik untuk dijadikan bahan diskusi.
Yup, part setang. Kenapa justru membahas setang? Langsung saja simak uraian lebih lanjut berikut ini :

Setang jepit dengan posisi cukup tinggi layaknya motor Sport Cruiser

Coba sobat perhatikan model setang yang diaplikasi pada Honda CB190R Thailand tersebut. Terlihat setang model jepit (hasil casting), bukan model pipa seperti yang diaplikasi pada motor naked sport Honda pada umumnya.
Setang model jepit seperti itu umum kita jumpai pada motor sport model full fairing maupun naked bike dengan desain cukup sporty, misalnya Ninja 150R dan Pulsar 200NS.

Selanjutnya perhatikan juga tinggi setang jepit pada Honda CB190R tersebut. Yup, meskipun model jepit, tapi posisinya cukup tinggi layaknya motor sport tipe cruiser.

Setang model casting dengan posisi yang cukup tinggi dapat kita jumpai pada Suzuki Inazuma, dan bahkan motor touring kelas berat seperti Honda Gold Wing GL1800.

Penggunaan setang model seperti itu akan memunculkan kesan modern dan sporty, meskipun setang memiliki posisi yang cukup tinggi layaknya motor cruiser atau touring.

So, dengan penggunaan setang jepit tetapi dengan posisi cukup tinggi, akan membuat ergonomi sang CB190R nyaman saat dipakai untuk menempuh perjalanan jauh, karena posisi sang rider tidak merunduk.
Nah, apakah ini justru memperkuat bahwa CB190R ini memungkinkan sebagai penerus sang legendaris Honda Tiger apabila nanti juga dipasarakan di Indonesia?
Silahkan share pendapat sobat. Kalau saya saat ini masih belum ingin bersepekulasi lebih jauh. Hehehe… 🙂
(Prast)