Menelaah Power to Weight Ratio Kandidat Peserta WSB Supersport 300 – Yamaha YZF R3 vs Kawasaki Ninja 300 vs KTM RC390 Desember 28, 2014
Posted by prasetyo676 in General, Kawasaki, KTM, Yamaha.Tags: 300 cc, Kawasaki, KTM, Ninja 300, RC390, Supersport, WSB, Yamaha, YZF R3
16 comments
Prast 676 – Salam penuh semangat brother dan sister, semoga sehat dan lancar beraktifitas.
Melanjutkan artikel sebelumnya tentang WSB Supersport 300, bagi yang belum membacanya silahkan klik :
WSB Supersport 300 β Berikut ini Para Kandidatnya
Kali ini kita akan coba fokus membahas kemampuan sepeda motor yang menjadi kandidat peserta balapan tersebut. Hal yang menjadi pembahasan utama adalah mengenai power to weight ratio tiap motor tersebut. Dengan catatan, motor dalam keadaan masih standard pabrikan.
Oke sobat, langsung saja kita bahas tiap kandidatnya :
1. Yamaha :
β Yamaha YZF-R3
Mesin : 321cc
Konfigurasi : parallel twin cylinders
Power Maksimum : 42hp
Torsi Maksimum : 21.8lbft
Bobot Isi : 169kg
Dengan mesin berkapasitas 321 cc, Yamaha YZF R3 memiliki power maksimum sebesar 42 hp. Bobot sepeda motor dalam kondisi siap pakai adalah 169 kg, sehingga nilai Power to Weight Ratio (PTWR) yang didapat adalah 0.249 hp/kg. Nilai tersebut termasuk cukup besar untuk sebuah motor kategori supersport entry-level. Selanjutnya, dari segi torsi maksimum yang dapat dihasilkan adalah 21.8 lbft, sehingga tiap kilogram bobot motor dihandle oleh torsi sebesar 0.129 lbft.
2. Kawasaki :
β Kawasaki Ninja 300
Mesin : 296cc
Konfigurasi : parallel twin cylinders
Power Maksimum : 39hp
Torsi Maksimum :19.9lbft
Bobot Isi : 172kg
Kawasaki Ninja 300 dibekali dengan mesin berkapasitas 296 cc, menjadikannya motor yang paling mendekati 300 cc, mesin tersebut memiliki power maksimum sebesar 39 hp. Bobot sepeda motor dalam kondisi siap pakai adalah 172 kg, sehingga nilai Power to Weight Ratio (PTWR) yang didapat adalah 0.227 hp/kg. Agak lebih kecil kalau dibandingkan dengan PWTR milik YZF R3. Selanjutnya, torsi maksimum yang dapat dihasilkan oleh Ninja 300 adalah 19.9 lbft, sehingga tiap kilogram bobot motor dihandle oleh torsi sebesar 0.116 lbft. Nilai tersebut lagi-lagi menjadi yg terkecil dibandingkan para rivalnya.
3. KTM :
β KTM RC390
Mesin : 373cc
Konfigurasi : single cylinder
Power Maksimum 43hp
Torsi Maksimum : 25.8lbft
Bobot Kosong :147kg
KTM RC390 memiliki mesin dengan kapasitas terbesar untuk kategori supersport entry-level ini, yaitu sebesar 373 cc, power maksimum yang dihasilkan adalah 43 hp. Bobot sepeda motor dalam kondisi kosong adalah 147 kg, dengan estimasi setelah ditambah cairan radiator, oli, serta bahan bakar maka bobotnya menjadi sekitar 160 kg. Nilai Power to Weight Ratio (PTWR) yang didapat adalah 0.269 hp/kg. Nilai tersebut merupakan yang paling besar di kategori supersport entry-level. Selanjutnya, torsi maksimum yang dapat dihasilkan adalah 25.8 lbft, sehingga tiap kilogram bobot motor dihandle oleh torsi sebesar 0.161 lbft. Nilai tersebut sangat massive, khas mesin single cylinder yang memang terkenal memiliki torsi badak. π
Setelah membandingkan data di atas, terlihat KTM RC390 yang paling superior. Power maupun torsi paling besar dibandingkan para kompetitornya. Keunggulan torsi akan sangat terasa saat berakselerasi keluar tikungan pendek. Namun, data di atas adalah saat kondisi motor dalam keadaan standard pabrikan. Untuk balapan, tentu saja dilakukan perubahan menyesuaikan regulasi yang nanti menjadi acuan pengembangan motor. Misalnya bobot minimum, perubahan bagian mesin yang boleh dilakukan, sistem elektronik, komponen kaki-kaki, dan lain-lain.
Semoga nantinya regulasi bisa seadil mungkin, agar dapat menarik minat para pabrikan lainnya untuk bisa berpartisipasi, serta memberikan suguhan yang menarik bagi para pecinta dunia balap.
Last, manakah jagoan sobat? π
(Prast)
E-mail : prasetyo676@gmail.com